Songsong Indonesia Emas Tahun 2045, Begini Pesan Joko Handoyo dalam Bimwin KeCanTOL KaMU

Songsong Indonesia Emas Tahun 2045, Begini Pesan Joko Handoyo dalam Bimwin KeCanTOL KaMU

Songsong Indonesia Emas Tahun 2045, Begini Pesan Joko Handoyo dalam Bimwin KeCanTOL KaMU

Songsong Indonesia Emas Tahun 2045, Begini Pesan Joko Handoyo dalam Bimwin KeCanTOL KaMU

Karanganom, Sebanyak 18 pasang calon pengantin mengikuti bimbingan perkawinan (bimwin) KeCanTOL KaMU pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 di Aula Balai Nikah KUA Kecamatan Karanganom pukul 07.30-13.30 WIB.

Bimwin yang memasuki edisi ke-45 ini dihadiri dan dibuka oleh Camat Karanganom, Joko Handoyo, S.STP., M.Si. Johan panggilan akrab Joko Handoyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045, sangat diharapkan generasi sehat dan cerdas yang dilahirkan dari keluarga sakinah mawaddah warahmah, harmonis dan sehat (tidak stunting). Oleh karena itu, lanjut Johan, harus ada persiapan sejak awal yang dilakukan salah satunya dengan ikut bimbingan perkawinan (bimwin).

“Stunting masih jadi prioritas di kecamatan Karanganom karena berada di angka 14% atau lima terbanyak dari bawah di kabupaten Klaten ini. Sebagai upaya pencegahan stunting harus ada bimbingan kepada calon pengantin agar anak yang dilahirkan tidak stunting, Sebagaimana inovasi bimbingan perkawinan KeCanTOL KaMU di KUA Karanganom ini,” tutur Johan.

Johan menambahkan bahwa stunting adalah kondisi tubuh kerdil serta pertumbuhannya terlambat dari tinggi dan berat badan yang terjadi pada bayi bawah dua tahun (baduta). Sehingga Johan sangat menekankan adanya pantauan terhadap catin agar tidak terjadi anemia atau kurang darah. Karena saat ini banyak remaja putri yang mengalami anemia. Maka, ada program elsimil (elektronik siap nikah dan hamil) yang harus diisi oleh catin didampingi Tim Pendamping Keluarga di desa masing-masing catin terutama yang wanita tiga bulan sebelum menikah.

“Saya mohon kerjasamanya untuk mengikuti nasihat-nasihat para pemateri dalam bimwin ini sebagai bekal agar anak yang dilahirkan tidak stunting dan anemia. Karena anak sebagai aset di masa mendatang, bukan sebagai beban. Ketika anak sebagai aset maka anak dirawat dengan baik,” pesan Johan.

Peserta bimwin mengikuti bimwin dengan antusias. Lima materi diberikan kepada mereka, diantaranya adalah Mengelola Psikologi dan Dinamika Keluarga oleh H. Sugiyanto, S.Ag (Kepala KUA Kec. Karanganom), Tata Kelola Keuanga Rumah Tangga Catin oleh Hj. Solikhah, S.E., S.P (Tim Penggerak PKK Kec. Karanganom), dan Pencegahan Stunting dan Elsimil oleh Ir. Istighfarin, M.M (PLKB Kec. Karanganom). Kemudian dilanjutkan materi Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh IPTU Peanut Haryono, S.H (Kapolsek Kec. Karanganom) serta Kesehatan Reproduksi oleh Pipit Handyani, SST. Bdn (Bikor Puskesmas Karanganom).

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0