Nguri-uri Budaya Wayang Kulit di Bangsal Sri Sidomulyo Pandanan

Agenda pentas wayang kulit ini rutin digelar setiap malam Jumat Pon dengan mendatangkan dalang dari berbagai daerah

Nguri-uri Budaya Wayang Kulit di Bangsal Sri Sidomulyo Pandanan
Nguri-uri Budaya Wayang Kulit di Bangsal Sri Sidomulyo Pandanan

Ratusan warga yang berasal dari berbagai daerah, tampak tumplek blek di bangsal Sri Sidomulyo, Pandanan, Soropaten, Karanganom, Klaten, menyaksikan pentas wayang kulit semalam suntuk, Kamis malam (4/10/2018).

Agenda pentas wayang kulit ini rutin digelar setiap malam Jumat Pon dengan mendatangkan dalang dari berbagai daerah. Tidak saja dalang yang tinggal di Klaten, akan tetapi juga menghadirkan dalang dari Solo, Boyolal, Sukoharjo dan daerah lainnya.

Penyelenggara pentas wayang kulit Pandanan, Sri Nugroho, menyatakan, dalang wayang kulit yang pentas bersama pengrawit atau penabuh bersama sinden, anggarannya swadaya. Dalang yang pentas selama ini tidak dibayar alias gratis dengan niatan mencari keberkahan bisa tampil dalang di bangsal Sri Sidomulyo Pandanan.

“Pentas wayang kulit ini sudah puluhan tahun berjalan sebelum jaman penjajahan. Cerita eyang, saat ada penjajahan, sempat berhenti dan ketika sudah merdeka, pentas wayang kulit dilanjutkan sampai sekarang ini,” ujar Sri Nugroho.

Dalam kesempatan ini, dalang dari Solo, Ki Joko Santosa, tampil dengan lakon Bharatayuda Jambakan. Pesan-pesan moral dalam lakon ini, kata Sri Nugroho, setiap ada sifat keangkuhan, kesombongan dari sosok wayang, pasti ada namanya sosok dengan sikap kesederhanaan, kasih sayang dan penuh kearifan.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Mulyono, yang sedang menyaksikan wayang ini mengaku sangat antusias dan mendukung agenda wayangan malam Jumat Pon ini bisa diuri-uri. Kalau tidak ada agenda lain, Mulyono mengaku lebih senang saksikan pentas wayang di Pandanan sambil tirakatan.

“Tentu kita sangat mendukung adanya pentas wayang kulit tiap malam Jumat Pon di bangsal Sri Sidomulyo ini. Selama ini hati kita juga dituntun untuk mencontoh sosok wayang yang arif dan penuh bijak. Dengan saksikan wayang ini, harapannya wilayah Kecamatan Karanganom, khususnya Kabupaten Klaten tetap aman, damai dan sejahtera. Wayang kulit ini warisan adiluhung, siapa lagi kalau bukan kita yang nguri-uri,” jelas Mulyono yang tak lain Korwil Pendidikan Kecamatan Tulung. (aha)

Caption Foto Atas:
Dalang Ki Joko Santosa dari Solo sedang tampil pentas wayang kulit di bangsal Sri Sidomulyo, Pandanan, Soropaten, Karanganom, Klaten, Kamis malam (4/10/2018). 

Sumber : https://poskita.co/2018/10/05/nguri-uri-budaya-wayang-kulit-di-bangsal-sri-sidomulyo-pandanan/

What's Your Reaction?

like
3
dislike
1
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0